Bahtera Hikmah

sanuriihim aayaatinaa fii al-aafaaqi wafii anfusihim hattaa yatabayyana lahum annahu alhaqqu awa lam yakfi birabbika annahu 'alaa kulli syay-in syahiidun

" Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segenap ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Alquran adalah benar dan apakah Tuhanmu tidak cukup (bagi kamu) bahwa sesungguhnya Dia menyaksikan segala sesuatu " (QS. Fushshilat:53)

Sabtu, 18 Desember 2010

ESQ (Emotional Spiritual Quotient)

expr:id='"post-" + data:post.id'> pernahkah anda berjalan di tepi pantai, ketika angin laut menerpa wajah kita bersama deburan suara ombak menghantam batuan karang di depan kita, saat itu kita berpikir air laut ini berasa asin karena terlarutnya berbagai mineral dari aliran sungai-sungai yang menuju laut ini. otak kita memikirkan apa yang pernah kita pelajari sebelumnya adalah bagian kecerdasan intelektual (IQ), lalu perasaan kita merasa damai dan tenang, muncul rasa mencintai alam sekitar (EQ) bersama itu juga pikiran kita merasa kagum atas segala penciptaan-Nya, mencoba memaknai rahasia kehidupan ini (SQ)dan kenyataan tidak pernah ada seorang manusia pun yang hanya menggunakan salah satu kecerdasan itu (intelegent, emotion, spiritual)namun melebur dalam suatu harmoni (keselarasan)dan memegang prinsip keseimbangan ketika seorang pribadi hanya menggunakan IQ-nya dia akan seperti sebuah robot hidup saja, jiwa terasa kering namun ketika pribadi hanya berpegang pada EQ-nya dia juga akan jadi sekedar budak dunia, seperti yang terjadi pada dunia barat akhir-akhir ini ketika jiwa mereka merasa ada yang kering dan berduyun-duyun mereka mempelajari ilmu-ilmu spiritual di dunia timur. saat pencarian makna hidup telah lama ditinggalkan dunia barat yang terperosok dalam lumpur materialisme.namun sering kali kita salah memahami apakah yang dimaksud kecerdasan spiritual itu, kita salah mengartikan SQ hanya sebagai ritus ibadah saja (shalat, saum, zakat) namun bukan pengertian ibadah secara lahiriah saja namun lebih jauh dari itu adanya suatu bentuk pemahaman akan maksud dan makna dari ibadah untuk mengembalikan manusia pada fitrahnya.sebagaimana firman Allah "Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada Agama (Allah); (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui",
QS. ar-Rum (30) : 30 jika kita gambarkan prinsip ESQ adalah seperti segitiga sama


sisi dimana alasnya terbentuk dari dua sudut IQ dan EQ dengan SQ di puncak sudutnya. ketika manusia mengembalikan dirinya pada fitrahnya, tetapi bagaimana kita dapat mengembalikan fitrah kita itu yaitu dengan kembali memahami ayat-ayat kauliah (alquran hadist)dan ayat-ayat kauniyah (alam semesta ciptaan-Nya)dan sarananya adalah hati. suatu misal ketika kita membuat suatu kesalahan meskipun kita tak tahu ayat-ayat hukumnya dan otak kita mungkin berusaha untuk membenarkanya di saat itulah ada perasaan bersalah yang membisikkan dalam hati kita namun kadang kita sengaja tidak menghiraukannya sehingga lambat laun suara itu semakin tumpul dan sepertinya hati kita semakin tertutup. padahal fitrah manusia diciptakan begitu mulia sebagaimana firman Allah:"Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan." (QS. al-Isra :70). ternyata semua pengertian SQ berujung pada apa yang dinamakan dengan keimanan dalam sebuah keikhlasan hati menerima fitrah manusia .namun keimanan bukan berasal dari pikiran dan aturan yang diterima dari luar dirinya, akan tetapi iman itu bersal dari potensi jiwanya sendiri (fitrah) "Orang-orang Arab Badui itu berkata, "Kami telah beriman." Katakanlah (kepada mereka), "Kamu belum beriman, tetapi katakanlah, "Kami telah tunduk", karena iman itu belum masuk ke dalam hatimu dan jika kamu taat kepada Allah dan Rasul-Nya, Dia tiada akan mengurangi sedikit pun (pahala) amalanmu; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang" (QS. al Hujurat :14)
referensi :1. "ESQ (
emotional spiritual quoient)" Ari Ginanjar Agustian 2. " Quantum Ikhlas" Erbe Sentanu 3. " Berguru Pada Allah" Abu Sangkan.
postingan selajutnya " Menata Hati ",